Management Technology

Lewat BioCamp, Novartis Bantu Kembangkan SDM di Bioteknologi

Oleh Admin
Lewat BioCamp, Novartis Bantu Kembangkan SDM di Bioteknologi

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia disebut sebagai salah satu negara dengan populasi penduduk usia lanjut terbesar. Seiring dengan itu, potensi terjadinya penyakit juga semakin besar. Ketika itu terjadi, jumlah pengobatan semakin banyak dibutuhkan. Di sini, bioteknologi dapat berperan untuk menghasilkan pengobatan yang inovatif.

Luthfi Mardiansyah, Presiden Direktur Novartis Indonesia

“Berangkat dari fakta bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi manula terbesar, Novartis menyadari bahwa semakin meningkat pula kebutuhan obat-obatan seiring dengan munculnya berbagai jenis penyakit kronis yang membutuhkan pendekatan dan obat-obatan baru, salah satunya melalui bioteknologi,” terang Luthfi Mardiansyah, Presiden Direktur Novartis Indonesia, di dalam acara peresmian Ristek-Novartis Biotechnology Leadership Camp (BioCamp) 2013, di Gedung BPPT, Jakarta, Kamis (4/7/2013).

Dalam pengembangan bioteknologi, sumber daya manusia (SDM) tidak bisa dilupakan. Novartis pun berusaha membantu pengembangan SDM di bidang bioteknologi. Caranya melalui penyelenggaraan BioCamp. Ia menuturkan, kegiatan ini bukan CSR, melainkan suatu bentuk kerja sama antara Novartis sebagai pelaku bisnis, pemerintah, dan akademisi.

Novartis BioCamp sebenarnya bukan hal baru. Acara ini telah diadakan sejak tahun 2005. Tujuannya untuk mendekatkan bioteknologi kepada para mahasiswa pasca sarjana jurusan farmasi, kedokteran, dan bisnis yang memiliki minat dan potensi kepemimpinan yang tinggi terhadap bioteknologi. Acara ini bukan hanya terjadi dalam skala nasional, tetapi juga internasional.

“Ini (BioCamp) untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia kapasitas di bioteknologi,” imbuh Luthfi.

Tahun ini, Novartis bersama dengan Kementerian Riset dan Teknologi mengadakan BioCamp 2013, dengan mengusung semangat Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 2013 dengan tema, “Inovasi untuk Kemajuan Bangsa.” Ia pun berujar, “Bekerja sama dengan Kemenristek, Novartis berharap BioCamp dapat menjadi wadah pengembangan SDM dan inovasi yang akan menemukan bakat-bakat muda baru dengan jiwa kepemimpinan tinggi dan wawasan bioteknologi yang mampu bersaing di industri farmasi maupun bioteknologi yang dinamis dan berkembang pesat.”

Kali ini, BioCamp diikuti oleh 26 peserta terpilih yang terdiri dari mahasiswa pasca sarjana sejumlah bidang studi, seperti bioteknologi, kedokteran, farmasi, hingga bisnis. Mereka berasal dari sejumlah universitas ternama, diantaranya Universitas Pancasila, Universitas Indonesia, Prasetiya Mulya, ITB, dan PPM. Rencananya, dua pemenang dari BioCamp 2013 akan mewakili Indonesia di ajang serupa di tingkat internasional yang bakal diadakan di kantor pusat Novartis, di Basel, Swiss, pada 25-27 Agustus mendatang.

Para peserta BioCamp 2013

“BioCamp tahun ini diharapkan dapat menemukan generasi muda berbakat yang akan berkontribusi bagi bangsa dan negara melalui inovasi mereka di bidang bioteknologi,” sambung Luthfi.

Teguh Rahardjo, Staf Ahli Menteri Negara Ristek Bidang Pertahanan dan Keamanan Kemenristek, berpendapat, “Sebagai salah satu rangkaian acara peringatan Harteknas ke-18, BioCamp merupakan salah satu cara menemukan bakat-bakat muda di Indonesia dengan integritas tinggi yang ke depannya dapat memberikan kontribusi dalam bidang bioteknologi dan farmasi.” (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved