Marketing

Mandiri Tunas Finance, Kreasikan Ekosistem Pemasaran Digital, Laba Bersih Pun Kian Tebal

Andes Saputra (kiri), Marketing Deputy Division Head & Strategic Marketing and Communication Division Head Mandiri Tunas Finance.
Andes Saputra (kiri), Marketing Deputy Division Head & Strategic Marketing and Communication Division Head Mandiri Tunas Finance.

Penjualan kendaraan bermotor berangsur-angsur menunjukkan pertumbuhan di tahun 2021 dan Januari-Oktober 2022. Penjualan mobil pada Januari-Oktober 2022, misalnya, mencapai 851.413 unit, mendekati angka penjualan selama tahun 2021 (887.202 unit).

Momentum emas yang terasa sejak tahun lalu itu dimanfaatkan oleh ekosistem industri otomotif, di antaranya perusahaan pembiayaan (multifinance). Salah satunya, PT Mandiri Tunas Finance (MTF), yang menggenjot digitalisasi untuk memperluas pemasaran produk dan jasa serta mempermudah akses nasabah membeli kendaraan bermotor. MTF juga menyediakan pembiayaan sepeda motor, alat-alat berat, multiguna, dan fleet financing.

Sebelum pandemi Covid-19, MTF mencermati beragam data yang menunjukkan tren konsumen yang beralih ke platform digital. Andes Saputra, Marketing Deputy Division Head & Strategic Marketing and Communication Division Head Mandiri Tunas Finance, menjelaskan, riset oleh tim MTF dan data dari berbagai lembaga pada 2017 itu memperlihatkan pertumbuhan pengguna internet dan transaksi jual-beli online.

Tren serupa tergambar pula pada perubahan perilaku konsumen. Pencarian informasi mengenai mobil baru di kanal digital, seperti YouTube, website, atau acara virtual otomotif kian meningkat persentasenya.

Berpijak pada hal ini, MTF menggulirkan digitalisasi agar proses bisnis lebih efisien sehingga dapat mempercepat pertumbuhan bisnis perusahaan. Langkah ini juga untuk menyiasati tantangan bisnis yang diakibatkan wabah virus Covid-19. Wabah ini berdampak negatif tehadap penjualan kendaraan bermotor yang berimbas kepada MTF. Perusahaan ini menderita kerugian lebih dari Rp 200 miliar pada 2020.

Andes dan koleganya segera beradaptasi untuk meningkatkan daya tahan perusahaan di era pandemi. “MTF melakukan digitalisasi dan pemasaran di kanal digital untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan meningkatkan pertumbuhan bisnis perusahaan,” ujar Andes.

MTF pun mengkreasikan ekosistem digital pemasaran yang beragam. Antara lain, aplikasi MTF Go untuk memudahkan konsumen mengakses informasi mengenai simulasi kredit kendaraan bermotor, memantau riwayat cicilan, mengakses aneka macam produk, dan berpromosi.

Berikutnya, menyediakan chatbot yang dinamakan Marsha (MTF Assistant Virtual Sahabat Anda). Marsha merupakan fitur yang berfungsi mempermudah interaksi antara MFT dan konsumen, memberikan informasi kepada konsumen yang akan mendapatkan layanan pembiayaan.

Guna memperkaya ekosistem digitalnya, MTF gencar menjalin kolaborasi bisnis. Misalnya, menautkan landing page digitalnya dengan aplikasi besutan PT Bank Mandiri Tbk. (Persero), yakni Livin’ by Mandiri.

Ada pula Mandiri Click, Kios Digital (MTF 1 Access), website yang bermitra dengan para dealer kendaraan bermotor, juga menjalin kolaborasi bisnis dengan dealeronline dan marketplace. “Dari sisi event, kami juga melakukan kerjasama dengan dealer, agen pemegang merek untuk membuat virtual event, melakukan branding di website, Instagram, Facebook, LinkedIn, dan berita elektronik,” Andes menjabarkan.

Digitalisasi yang digulirkan perusahaan patungan antara Bank Mandiri dan PT Tunas Ridean Tbk. ini diapresiasi oleh nasabah dan warga net. Contohnya, MTF Go diunduh 170 ribu di Google Play dan 23 ribu di AppStore pada 2015 sampai Juni 2022. Impresi di beragam kanal digital mencapai 17 juta impresi di tahun lalu. “Kemudian, lending di online partnership mencapai Rp 261 miliar dari 2018 hingga Juni 2022,” Andes mengungkapkan.

Digitalisasi dan kolaborasi bisnis berkontribusi menunjang kinerja keuangan MTF. Laba bersihnya pada kuartal III/2022 senilai Rp 511,7 miliar, naik 214,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Labanya di tahun ini diprediksi kian tebal dibandingkan laba bersih 2021 yang senilai Rp 245 miliar.(*)

Sri Niken Handayani & Vicky Rachman

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved