Marketing Trends

Pameran Mainan dan Elektronik Internasional Berlangsung di JI Expo Kemayoran

Pameran Mainan dan Elektronik Internasional Berlangsung di JI Expo Kemayoran

Pameran mainan dan produk anak bersamaan dengan pameran elektronik dan home appliances terbesar di Indonesia, yaitu “Indonesia International Toys & Kids Expo” dan “Indonesia International Electronic and Home Appliances Expo 2017 ”(IITE dan IEAE 2017) akan segera digelar di hall B1 dan B2 Jakarta International (JI) Expo Kemayoran, Jakarta. Pameran berskala internasional ini akan berlangsung selama tiga hari penuh mulai dari tanggal 23 hingga 25 Agustus 2017, IITE dan IEAE 2017 di hadiri oleh kurang lebih 200 perusahaan bertaraf international dari Republik Rakyat Tiongkok dan Indonesia.

IITE dan IEAE 2017 akan menampilkan produk-produk pilihan mulai dari mainan anak, perlengkapan dan kebutuhan ibu hamil dan bayi, produk elektronik untuk kebutuhan keamanan, hiburan, gawai, rumah tangga, lainnya. Pameran ini juga didukung oleh kementrian perindustrian, Asosiasi Mainan Indonesia (AMI), Asosiasi Importir Mainan Indonesia (AIMI), Asosiasi Penggiat Mainan Edukatif dan Tradisional Indonesia (APMETI) Asosiasi Pengusaha Teknologi dan Informasi Nasional (APTIKNAS) dan Asosiasi System Integrator dan Security Indonesia (ASISINDO).

(ki-ka) Taufik Mampuk, Sekjen Asosiasi Importir Mainan Indonesia; Sutjiadi Lukas, Ketua Asosiasi Mainan Indonesia;- Jason Chen, GM Chaoyu Expo;- Fanky Christian, Ketua DPD DKI Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi Nasional; Julkarnain Samosir, Ketua Hubungan antar Lembaga, Asosiasi Sistem Integrator & Sekuriti Indonesia

“Peluang pengembangan industri mainan dan produk anak di dalam negeri masih cukup besar. Hal ini didukung dengan kesadaran masyarakat akan peran mainan dalam meningkatkan kecerdasan anak, selain tentunya memberikan hiburan bagi anak. Peraga expo berharap pameran ini dapat menjadi ajang temu bisnis antara pengusaha, eksportir dan seluruh stakeholder terkait dalam rangka pengembangan industri mainan dan produk anak nasional,” ujar Paul Kingsen, Project Director Peraga Expo, selaku penyelanggara pameran.

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah dilaksanakan sejak awal 2016 lalu. Ini dilakukan agar daya saing ASEAN meningkat serta bisa menyaingi China dan India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan. Dengan pangsa pasar MEA yang besar Ajang pameran IITE dan IEAE 2017 di harapkan menjadi acuan pangsa pasar global bagi pengusaha dan industri lokal dalam meningkatkan daya saing baik dalam revitalisasi sumber daya manusia, produk dan distribusi.

Dengan pangsa pasar MEA yang besar ajang pameran IITE dan IEAE 2017 di harapkan menjadi acuan pangsa pasar global bagi pengusaha dan industri lokal dalam meningkatkan daya saing baik dalam revitalisasi sumber daya manusia, produk dan distribusi.

Ketua Asosiasi Mainan Indonesia (AMI), Sutjiadi Lukas ,mengungkapkan, pertumbuhan anak Indonesia lahir setiap tahun sebanyak 4,5 juta anak. Pasar itu dianggap potensial oleh China yang merupakan produsen mainan anak terbesar di dunia. Catatan AMI, dulu sebelum aturan ketat soal standar SNI diberlakukan, setiap bulan Indonesia dibanjiri 2500 kontainer mainan. Sekarang dengan kebijakan SNI makin ketat diberlakukan, masih ada 1.000-1.200 kontainer mainan Tiongkok yang membanjiri pasar mainan di Indonesia. “Jangan berpikir lagi mainan dari China produk sampah. Bahkan kini produk mereka melebihi dari Eropa. Eropa pun sudah bikin di China karena sudah bagus dan produsen terbesar,” ungkap Lukas.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Importir Mainan Indonesia (AIMI), Taufik Mampuk, mengungkapkan alasan mengapa Indonesia masih harus impor mainan asal Tiongkok. Pasalnya jumlah produksi, teknologi, dan modal industri mainan di dalam negeri dianggap masih jauh tertinggal. “Produksi Indonesia masih jauh tertinggal dari Tiongkok. Indonesia belum punya teknologi dan modal. Kami harap dengan banyaknya pameran bisa mengundang investor di tanah air, sebab pasar Indonesia sangat besar dengan nomor empat jumlah penduduk terbesar di dunia,” Taufik menguraikan.

Guna menyemarakkan acara ini, juga digelar seminar dengan beberapa tema “Knowledge and awareness on Importing Toys to Indonesia” oleh Kementerian Perdagangan, “How to Apply SNI (Indonesian National Standard) Certificate of Indonesia” yang akan di bawakan oleh Qualis Indonesia dan “Choosing the Right Partner” oleh Ralali Indonesia. Selain seminar dan business meeting juga akan di adakan lomba magic cube, baby crawling, maternity product fashion show dan hiburan- hiburan lainnya.

Selama 3 hari pameran IITE dan IEAE 2017 dari tanggal 23 – 25 Agustus 2017, pengunjung tidak akan dikenakan biaya baik untuk pameran, lomba maupun seminar. “Besar harapan kami pameran IITE dan IEAEA yang ke-2 dapat membantu perkembangan industri mainan dan elektronik Indonesia,” Paul menegaskan.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved