Technology

Achirul Djamal: Teknologi Berkembang Pesat, Autodesk Terus Berinovasi

Oleh Admin
Achirul Djamal: Teknologi Berkembang Pesat, Autodesk Terus Berinovasi

Secara umum teknologi berkembang dengan sangat cepat, sehingga perusahaan-perusahaan dari berbagai macam skala boleh jadi akan sulit mengikuti perkembangan tersebut. Cloud dan perangkat bergerak telah mengubah segalanya. Tidak mengherankan jika dalam 10 tahun ke depan hampir semua profesional hanya menggunakan perangkat bergerak.

Demikian sedikit pandangan seorang Achirul Djamal, Country Manager Autodesk Indonesia terkait tren teknologi. Lantas bagaimana Autodesk, sebagai salah satu pemain di industri TI menyikapi perkembangan teknologi yang sedemikian pesat? “Di Autodesk, kami berusaha untuk tetap menjadi yang terdepan, terus berinovasi untuk memberikan akses ke berbagai perangkat yang dibutuhkan pelanggan kami, kapan dan di mana pun mereka membutuhkan, bahkan dengan perangkat apapun,” ujar Achirul, di Jakarta, Senin (6/1/2014). autodesk achirul

Bagaimana tren teknologi 2014?

Pada 2013, kami melihat peluang pasar yang luar biasa bagi Autodesk dengan semakin banyaknya industri yang menggali lebih dalam potensi teknologi desain, terutama pembangunan yang berkesinambungan, multimedia kreatif, dan industri manufaktur. Dan kami melihat tahun 2014 akan menjadi tahun yang sangat produktif sebab insinyur dan pelaku manufaktur akan terus berusaha untuk memecahkan tantangan global yang belum pernah dihadapi sebelumnya.

Memiliki keunggulan kompetitif adalah keinginan setiap orang. Tidak hanya lokal, tetapi di seluruh negeri, dan bahkan global. Perkembangan teknologi seperti 3D printing yang didukung oleh pendanaan dari beberapa orang memberikan platform bagi produsen kecil untuk dapat bersaing di pasar global. Perangkat dan layanan berbasis cloud, seperti Autodesk 360, memberikan kesempatan bagi perusahaan perancang dan arsitek skala kecil untuk berkolaborasi dengan tim global dan berpartisipasi dalam proyek skala besar.

Seberapa pentingn komputasi tak terbatas terhadap revolusi teknologi, sosial, dan budaya?

Hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia, komputasi adalah sumber daya paling terjangkau yang dapat kita gunakan untuk memecahkan masalah. Peningkatan luar biasa dalam pemrosesan komputer, bandwidth, penyimpanan, keterjangkauan yang tersebar di mana-mana kini memungkinkan kita untuk menerapkan ratusan, bahkan ribuan komputer untuk membantu kita memecahkan tantangan yang semakin banyak muncul yang kini tengah dihadapi oleh para desainer, insinyur, dan seniman.

Paradigma lama ‘desain dan analisis’ bertransformasi menjadi satu yang memungkinkan kita untuk dapat menggunakan cloud guna menganalisis ribuan pilihan secara paralel, membantu kita menciptakan desain terbaik.

Perangkat bergerak, cloud, dan teknologi komputasi sosial mendorong pergeseran mendasar dalam komputasi, membuatnya dapat diakses kapan dan di mana saja dengan kemampuan komputasi yang tidak terbatas jumlahnya. Pasar berkembang seperti Indonesia akan melihat peningkatan pada teknologi komputasi cloud dengan munculnya peningkatan pada penggunaan perangkat pintar yang terkoneksi (smart connected devices).

Bagaimana 3D printing membuat manufaktur dan perorangan menjadi setara?

Perorangan, wirausaha, pencipta, dan produsen kini memiliki kemampuan untuk memproduksi produk mereka sendiri. Menjadi pabrik pribadi yang sesuai dengan keinginan mereka. Konsep bahwa ‘semua orang adalah perancang’ mulai mengubah dunia desain dan manufaktur, serta telah memberikan pengaruh terhadap industri bangunan. Para pemanufaktur pun kini mampu menghasilkan sesuatu yang berbeda, produk unik yang sebelumnya hanya menjadi karya artis perorangan.

Kami mengantisipasi peningkatan penggunaan 3D printing di kalangan pemanufaktur lokal, di mana hampir setiap orang yang memiliki ide dapat merealisasikan konsep mereka menjadi kenyataan dalam sekejap dan memproduksi dengan kapasitas global. Seiring berkembangnya 3D printing dan menjadi bagian mainstream, perbedaan antara artis perorangan, pehobi, wirausaha, dan pemanufaktur skala besar akan semakin tipis.

Perorangan dengan ide cemerlang akan memiliki kemampuan dan kapabilitas manufaktur, dan pemanufaktur besar memiliki kemampuan untuk menciptakan produk yang lebih personal. Hal ini tentunya membuat konsumen dapat menantikan hasil akhir pilihan produk yang lebih baik di pasar.

Bagaimana cara mengurangi jarak antara pemanufaktur dan konsumen dengan ‘New Shoring’?

Dengan meningkatnya biaya dan dampak lingkungan dari pengapalan produk ke luar negeri, pengurangan perbedaan upah, dan energi domestik yang lebih murah, lebih banyak bisnis akan mempertimbangkan tempat produksi yang lebih dekat ke konsumen. Hal ini menegaskan manufaktur lokal juga diangap sebagai tren ‘new shoring.’

Autodesk bertujuan untuk memberikan solusi dan alat desain terbaik secara berkelanjutan untuk konsumen di Indonesia, baik untuk para profesional maupun pasar pengguna akhir. Dengan meningkatnya perpaduan dalam mobilitas dan inovasi teknologi, kami percaya bahwa kami memiliki masa depan yang lebih baik di bidang teknologi desain. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved