Technology

Datang dari Jerman, Rittal Sasar UKM Indonesia

Oleh Admin
Datang dari Jerman, Rittal Sasar UKM Indonesia

Perusahaan asal Jerman yang bergerak di bidang infrastruktur TI, Rittal, memutuskan untuk membuka cabang di Indonesia. Perusahaan hadir secara langsung di Tanah Air karena sejumlah alasan. Salah satunya adalah Indonesia menawarkan potensi pasar yang tidak bisa dilewatkan.

“Di Indonesia, Rittal sudah ada sejak tahun 1997. Namun, kami diwakili oleh agen. Baru tahun 2012, kami memutuskan untuk buka cabang sendiri (di Indonesia),” ujar Erick Hadi, Country Manager PT Rittal, di Jakarta, Selasa (29/10/2013).

rittal erick

Apa yang menjadi pendorong Rittal hadir di Indonesia? Erick menuturkan, pertama adalah perusahaan ingin menggarap potensi pasar di Indonesia yang besar. Kedua, perusahaan juga berupaya untuk mengatur pasarnya, termasuk memberikan edukasi kepada para kliennya.

Produk yang dijual Rittal bisa disebut bukan produk jadi. Salah satu yang diproduksi oleh perusahaan adalah panel. Produk panelnya, misalnya, dipakai oleh sebuah perusahaan consumer goods terkemuka di Indonesia. Dia bilang, perusahaan tersebut menggunakan panel buatan Rittal yang pori-porinya tidak ada. “Menggunakan panel ini, karena dia (mau) pastikan tidak ada residu yang menempel,” sambung Erick. Selain di industri tersebut, produk panel termasuk juga produk pendingin (cooling) buatan Rittal dipakai di bandara, perusahaan tambang, hingga infrastruktur kereta api.

rittal

Di Indonesia, dia mengatakan, perusahaan secara khusus menyasar segmen UKM. Perusahaan dikelompokkannya menjadi tiga, yakni M1 bisa disebut sebagai perusahaan besar, M2 adalah pasar UKM, dan M3 adalah start-up.

“Kalau M1 pasti punya banyak orang untuk tim TI, anggaran besar untuk buat pusat data, dan punya sistem pendukung. Dan pasar M2 adalah peluang yang dilihat Rittal, merupakan pasar UKM,” terang dia.

Kenapa melirik UKM? Disebutkan dia, perusahaan yang bermain di segmen bisnis yang dilakoni Rittal, masih jarang. Untuk pasar UKM, Rittal pun punya solusi khusus yang disebut dengan Rittal Smart Package. “Kalau bicara pelanggan di SME (UKM), mereka biasanya punya server atau data room. Pasti punya rak, dan biasanya pakai AC yang mendinginkan ruangan yang pada akhirnya mendinginkan raknya. Rittal di sini punya konsep smart package ini, di mana daripada saya dinginkan ruangannya, yang didinginkan adalah raknya. Uniknya, kalau di data room biasanya ada lantai yang ditinggikan, di mana isinya kabel atau pipa, dengan solusi ini tidak ada pipanya,” ia memaparkan.

Jadi, solusi ini menawarkan sejumlah kelebihan. Pertama, efisiensi dalam hal ruang. “Kedua, ini raknya sudah jadi data center, bisa ditaruh di manapun. Uniknya lagi sudah ada sistem pengawasannya.”

Ia pun mengklaim belum ada perusahaan lain yang memiliki konsep smart package ini. Erick juga menyebutkan sudah ada 20 perusahaan yang menggunakannya. “Kami targetkan tahun depan kami akan punya 150 pelanggan baru yang gunakan Rittal Smart Package,” tandasnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved