Agate Studio, perusahaan game developer asal Indonesia, menjalin kerja sama dengan perusahaan game developer sekaligus game publisher terkemuka asal Jepang, Square Enix Co. Ltd., baru-baru ini. Kerja sama keduanya tertuang dalam game yang berjudul Sengokuixa. Selain mendatangkan keuntungan bagi kedua pihak, kerja sama itu juga dipandang bisa memberikan manfaat bagi dunia game di Tanah Air.

Square Enix memiliki pengalaman mengembangkan dan merilis game skala global. Sedangkan, Agate Studio, mempunyai kemampuan menjawab selera gamer di Indonesia. Kekuatan keduanya pun tergabung dalam permainan Sengokuixa. Itu adalah game strategi berbasis situs yang telah dimainkan oleh lebih dari 1,1 juta pemain di Jepang. Tema yang dibawa oleh permainan ini yaitu zaman perang sipil Jepang yang dipenuhi dengan intrik politik dan kekuatan militer yang merajalela (zaman Sengoku).

Keunikan dari permainan ini adalah pemain dapat langsung merasakan pengalaman berkarir sebagai seorang ahli strategi perang Jepang, yang diberi tanggung jawab untuk mengatur daerah kekuasaannya dan melakukan ekspansi untuk mempersatukan negara tersebut.

Dari sudut pandang desain, game ini hanya perlu dimainkan selama lima menit setiap sesinya, dan dapat diakses dari berbagai macam gadget yang dilengkapi dengan teknologi web-browser.

“Dua fitur utama yang bisa membuat para gamer ingin terus memainkan game ini ada pada fitur personalisasi kartu jenderal dan aliansi sesama pemain. Pemain tidak hanya bisa menaikkan level dan merancang status para jendral bersejarah yang mereka temui dalam game, aliansi antar pemain juga memfasilitasi mereka untuk saling mengisi kekurangan kartu jendral mereka pada saat masa perang atau melawan aliansi lain,” ungkap Lee Marvin, Manajer Produk Agate Studio.

Melalui kerja sama ini, pihak Agate Studio bisa mempelajari praktik-praktik pengembangan dan desain game dengan standar internasional. Dan pihak Square Enix bisa mendapatkan gambaran pasar industri game Indonesia.

Arief Widhiyasa, CEO Agate Studio, pun menuturkan, kerja sama dengan Square Enix adalah langkah strategis yang memberikan dampak positif tidak hanya bagi Agate Studio, namun juga bagi industri game di Indonesia. Hal ini bisa menjadi motivasi bagi pengembang-pengembang game lokal di Indonesia untuk melakukan hal yang serupa. Apabila hal ini bisa direplikasi, permasalahan industri game di Indonesia mengenai kurangnya tenaga ahli yang tersedia di pasar tenaga kerja lokal dapat terjawab.

Tidak hanya itu, pengembang game lokal juga dapat membuat kualitas game setara dengan pengembang game di luar Indonesia. Pada saat hal itu terjadi, industri game nasional bisa dianggap telah siap menghadapi persaingan global yang semakin lama semakin ketat. (EVA)