Youngster Inc zkumparan

Lika-Liku Venska Pandu Kibarkan Bisnis Ekspor Briket Arang

Lika-Liku Venska Pandu Kibarkan Bisnis Ekspor Briket Arang
Venska Pandu, Founder Indonesia Coco Nation (PT Mahadaya Putra Energy).

Peluang bisnis terkadang dimulai dari sebuah upaya untuk membantu memberikan solusi kepada teman atau relasi. Hal itu juga terjadi pada Venska Pandu, entrepreneur muda yang berbisnis di bidang ekspor briket arang dari batok kelapa (charcoal briquette).

Sekitar lima tahun lalu, Pandu bertemu dengan seorang petani kelapa yang mengeluh karena sulit dalam menjual produk kelapa dan limbahnya. Berniat untuk membantu, ia kemudian mencari tahu tentang seluk-beluk penjualan produk kelapa, produk olahannya, dan limbahnya. “Dari situ saya menemukan charcoal briquette ini,” ujar kelahiran Pacitan, Jawa Timur, 23 Oktober 1993 ini.

Awalnya, ia tak langsung memproduksi briket arang kelapa. Namun, memulai bisnis sebagai trader dan menjadi pemasok bahan baku yang pasarnya ialah pabrik-pabrik briket.

Jadi, pada tahap awal, ia lebih banyak belajar trading dan mendalami persoalan bahan baku. Diakui Founder Indonesia Coco Nation (PT Mahadaya Putra Energy) ini, awal usahanya memang tak mudah. Maklum, ia belajar dari nol.

“Di awal usaha, saya bahkan ditipu supplier. Order bahan baku, tapi barang tidak sampai dan orangnya kabur dengan bawa uang saya Rp 170 juta. Saya menganggap itu semua sebagai pembelajaran. Dari situ saya mendapat banyak ilmu baru,” katanya mengenang.

Setelah mulai mengerti seluk-beluk bahan baku, produksi, dan market, Pandu lalu memberanikan diri memproduksi briket arang sendiri dan mencoba membangun pasar sendiri. Produk yang ia buat difokuskan untuk penjualan ekspor. “Untuk kebutuhan lokal saya juga mengerjakan, namun permintaan lokal tidak setinggi luar negeri,” ungkapnya.

Dalam menjalankan bisnisnya, Pandu tidak memiliki partner pemegang saham. Namun, ia membentuk tim untuk membantu mengelola bisnis, terutama pada fungsi kontrol operasional dan produksi.

Untuk mencari pembeli di luar negeri, ia menggunakan jalur relasi pribadinya yang sudah ia kenal. Selain itu, juga melalui website dan media sosial. Dalam hal ini, ia memilih tidak menggunakan jasa agen di luar negeri, tetapi deal dengan pelanggan secara langsung.

Sejauh ini, pasar utamanya memang Timur Tengah dan Eropa. “Di Timur Tengah dan Eropa produk kami digunakan untuk arang shisha dan BBQ. Contohnya, di negara Jordan, Mesir, Jerman, Rusia, di sana sudah menjadi budaya,” katanya.

Sebelum terjadi pandemi Covid-19, per bulan pihaknya bisa mengirim enam kontainer ke luar negeri. Namun, di era pandemi ini hanya memproduksi 3-4 kontainer per bulan karena faktor shipping yang sedang mengalami kelangkaan di Asia. Satu kontainer briket nilainya sekitar US$ 31.200.

“Saya berharap tahun depan problem shipping bisa kembali normal sehingga Coco Nation bisa tumbuh 15%,” kata tamatan S-1 Ekonomi, STIE YKPN Yogyakarta, yang memperkerjakan 37 karyawan ini. Jadi, pandemi memang berdampak pada aspek pengapalan yang menjadi sulit sehingga shipping cost menjadi sangat mahal.

Dalam melayani pelanggan mancanegara, Pandu menyediakan briket produk berbentuk cube hexagonal dan BBQ. Sejauh ini produk varian cube memang paling banyak diorder karena digunakan sebagai arang shisha. Coco Nation selalu berusaha memilih bahan baku terbaik dan menempatkan orang-orang profesional di setiap bagian agar bisa menghasilkan produk yang kompetitif di pasar.

“Kami selalu berpikir serta riset untuk melahirkan produk terbaik untuk dipasarkan. Untuk pesaing, saya merasa biasa saja, tidak terganggu. Justru saya senang melihat banyak pabrik besar untuk saya jadikan motivasi. Saya fokus memperbaiki kualitas dan mempertahankannya,” Pandu menegaskan.

Ia merasa saat ini dirinya belum sukses. Namun, ia bersyukur perusahaannya sudah memiliki pasar yang konsisten melakukan order dan pelanggan yang loyal.

Ke depan, Pandu akan lebih intens membangun brand dan memiliki gudang. “Kami ingin memiliki gudang di setiap negara agar memudahkan penjualan secara besar dan langsung,” ia menjelaskan visi pengembangan bisnisnya. (*)

Sudarmadi & Vina Anggita

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved