Trends Economic Issues

Uang Beredar pada Februari 2023 Tumbuh Positif

Bank Indonesia mengumumkan bahwa uang beredar pada Februari 2023 tumbuh positif. (BI)

Uang beredar dalam arti luas (M2) pada Februari 2023 tetap tumbuh positif. Posisi M2 tercatat sebesar Rp 8.300 triliun atau tumbuh 7,9% (yoy), setelah tumbuh 82% pada Januari 2023. Perkembangan tersebut terutama disebabkan oleh pertumbuhan komponen uang beredar sempit (M1). Pada Februari 2023 M1 tumbuh sebesar 6,6% yoy setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 8,5% (yoy).

Komponen Uang kartal yang beredar di masyarakat pada Februari 2023 tercatat sebesar Rp 813,9 triliun atau tumbuh 2,3% (yoy), setelah tumbuh sebesar 8,5% (yoy) pada Januari 2023. Giro rupiah tercatat tumbuh 13,6% (yoy) setelah tumbuh sebesar 15,0% pada bulan sebelumnya.

Dana Float uang elektronik pada Februari 2023 tercatat sebesar Rp10,6 triliun dengan pangsa sebesar 0,2% terhadap M1 atau terkontraksi 21,1% (yoy) setelah terkontraksi sebesar 0,8% (yoy) pada Januari 2023. Sementara itu tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu dengan pangsa 47,2% terhadap M1 tercatat sebesar Rp 2.151,7 triliun pada posisi laporan atau tumbuh sebesar 3,5% (yoy) setelah bulan sebelumnya tumbuh 4,1% (yoy).

“Komponen surat berharga selain saham dengan pangsa 0,3% terhadap M2 tumbuh 8,6% (yoy) setelah tumbuh 19,7% pada bulan sebelumnya. Di sisi lain uang kuasi dengan pangsa 44,8% dari M2 tercatat sebesar Rp 3.719 triliun pada Februari 2023 atau tumbuh 9,6% (yoy) setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 7,7% (yoy),” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam publikasinya, Jumat (240/3/2023).

Perkembangan uang kuasi terutama disebabkan oleh pertumbuhan simpanan berjangka sebesar 4,9% (yoy) pada Februari 2023 setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 2,7% (yoy). Selain itu giro valas tumbuh sebesar 35,8% (yoy) pada bulan laporan setelah tumbuh sebesar 34,4% (yoy) pada bulan sebelumnya. Namun demikian tabungan lainnya tercatat tumbuh 7,7% (yoy) setelah tumbuh 9,94% pada Januari 2023.

Erwin melanjutkan, perkembangan M2 pada Februari 2023 terutama dipengaruhi oleh perkembangan aktiva dalam negeri bersih. Secara besaran, aktiva dalam negeri bersih pada Februari 2023 tercatat tumbuh sebesar 8,2% (yoy) sejalan dengan perkembangan tagihan kepada sektor lainnya (9,4% yoy) dan modal (5,0% yoy).

Sementara itu, tagihan bersih sistem moneter kepada pemerintah pusat terkontraksi sebesar 19,6% (yoy) setelah terkontraksi sebesar 20,5% pada Januari 2023. Hal tersebut didorong oleh perkembangan tagihan sistem moneter kepada Pemerintah Pusat sebesar 8,1% (yoy) pada Februari 2023 setelah sebulan sebelumnya tumbuh 6,5% (yoy).

“Di sisi lain penyaluran kredit pada Februari 2023 tumbuh 10,4% (yoy) setelah pada sebelumnya tumbuh sebesar 10,2% (yoy) seiring perkembangan penyaluran kredit produktif dan konsumtif. Aktiva luar negeri bersih pada Februari 2023 juga tumbuh sebesar 7,0% (yoy) setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 6,6% (yoy),” ucap Erwin.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved