Management Trends

Dapat Pendanaan, Amoda Ingin Tingkatkan Produk dan Operasional

Amoda tim (dok East Ventures)

Startup teknologi properti dan konstruksi di Indonesia Amoda telah mendapatkan pendanaan awal (seed) yang dipimpin oleh East Ventures dan Living Lab Ventures. Amoda akan mengalokasikan pendanaan ini dengan fokus untuk meningkatkan kapabilitas dalam produk, teknologi, dan operasional.

“Putaran pendanaan awal ini mendorong kami untuk terus merevolusi lanskap properti dan konstruksi di Indonesia. Kami yakin untuk dapat menciptakan ruang bangunan yang inovatif, mudah beradaptasi, dan ramah lingkungan dalam memberdayakan dunia usaha dan individu,” kata Robin Yovianto, Co-founder dan CEO Amoda.

Robin mengatakan, tantangan dalam industri ini terdapat pada penggunaan metode konvensional, yang mengakibatkan tingkat produktivitas yang cukup rendah dibandingkan dengan sektor lain. Selain itu, kurangnya transparansi dan perkiraan dalam proses konstruksi mengakibatkan inefisiensi pada kebanyakan proyek, di mana pada umumnya menyebabkan terbuangnya sumber daya dan menghasilkan jejak karbon dalam jumlah yang besar.

“Kami menggunakan teknologi digital dalam mentransformasi dan menyelesaikan permasalahan pada proses konstruksi tradisional. Hal tersebut memungkinkan solusi yang berujung pada pengalaman yang mudah serta efektif dan efisien secara waktu dan biaya,” ujarnya.

Untuk memastikan pengalaman yang menyenangkan dan dapat dilacak (trackable), Amoda menyediakan dashboard yang memberikan informasi menyeluruh dan transparan mengenai harga, konstruksi, dan proses penyewaan. Selain itu, perusahaan berkomitmen terhadap hasil dan waktu yang dapat dipertanggungjawabkan serta semua produk dan properti yang dikirimkan, telah melewati berbagai tahap pemeriksaan dan terkirim secara tepat waktu.

Sejak didirikan pada Oktober 2021, Amoda mencatatkan pertumbuhan pendapatan setidaknya 4x dari tahun ke tahun. Selain itu juga telah memperluas operasinya, dengan lebih dari 200 aset konstruksi di dalam portofolionya, berkolaborasi 50 mitra kontraktor nasional, dan menjalin hubungan dengan 30 pemilik tanah. Amoda juga telah menjalin kemitraan jangka panjang dengan 60 perusahaan dan pengguna swasta dalam mengatasi tantangan konstruksi.

Melisa Irene selaku Partner East Ventures mengaku senang dapat melipatgandakan investasinya di Amoda. Investasi ini mencerminkan keyakinan perusahaan modal ventura tersebut terhadap visi Amoda untuk mentransformasi dan mendefinisikan kembali sektor properti dan konstruksi di Indonesia.

“Kami telah menyaksikan pertumbuhan Amoda dan kami yakin bahwa solusi inovatif yang ditawarkan akan meningkatkan kualitas efisiensi, efektivitas, dan keberlanjutan pada sektor konstruksi,” kata Melisa.

Senada dengan Melisa, Partner Living Lab Ventures Bayu Seto juga mengaku gembira dapat mengumumkan partisipasinya pada putaran investasi Amoda. Hal ini menandai tonggak penting dalam perjalanan Living Lab Ventures karena menyadari potensi besar dan kekuatan transformatif yang dimiliki startup Amoda. “Berinvestasi di Amoda adalah langkah strategis yang didorong oleh potensi pasar yang sangat besar,” kata Bayu.

Amoda saat ini berbasis di Jakarta dan Bandung dan memiliki 30 orang karyawan. Pada Q3 2024, Amoda menargetkan bisa berkolaborasi dengan lebih dari 30 mitra manufaktur, 100 pemasok atau distributor UKM, dan 150 mitra kontraktor, untuk menjadikan proses konstruksi lebih efisien, efisien, dan berkelanjutan.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved